KEBUDAYAAN MENCORET BAJU SERAGAM USAI MENDENGAR HASIL KELULUSAN SISWA SMA DI TANAH WEST PAPUAN

KEBUDAYAAN MENCORET BAJU SERAGAM USAI MENDENGAR HASIL KELULUSAN SISWA SMA DI TANAH WEST PAPUA

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mempertahankan tanah air dan bangsanya dari cengkraman Kolonialisme Indonesia 
~Musa Mako Tabuni.


Kelulusan merupakan salah satu momentum terpenting bagi para pelajar siswa SMA/MK. Maka tak heran jika banyak pelajar yang merayakannya dengan berbagai versi masing. Ada yang mencoret-coret paraf, Nama-nama teman, keluarga bahkan orang yg dicintainya. 
Berangkat dari situasi dan kondisi hari ini di ttanah air west papua perasaan kebangsaan atau cinta mereka terhadap bangsanya sendiri (west Papua), yang sangat tinggi, tidak bisa dibendung oleh taktik dan strategi kolonialisme Indonesia, hari ini di tanah west papua dan meskipun, melihat dari bahasa kebangsaan itu sendiri memiliki makna yang sangat luas dari sebuah negara hal ini menandakan Nasionalisme orang papua bukan lagi sesempit dahulu kalah. 

Kemudian meskipun melihat situasi objektif dan kondisi papua yang semakin hari semakin bergejolak, dengan, gencatan senjata, teror, pembunuhan,pemerkosaan, pembungkaman ruang demokrasi, di segala tempat di seantero wilayah tanah air west Papua. Yang hari ini kami saksikan bagaimana kebengisan militerisme Negara Indonesia yang menggembar-gemborkan, dengan pendekatan militeristik yang dimulai sejak rezim Soeharto yang dikenal dengan kediktatoran nya 19 Desember 1961 sampai hari ini. Artinya bahwa meskipun dalam bayang-bayang sejarah kelam dalam tragedi berdarah-darah dan kondisi traumatisnya rakyat bahkan pelajar tidak pernah merasa minder/takut untuk menggaungkan semangat api perjuangan. Hal ini membuktikan tidak rasa takut yang terlintas di benak parah pelajar ini dengan semangat kelulusan mereka teriakan free west papua (papua Merdeka) terus digaungkan di mana-mana, pawai bendera bintang Kejora terus mewarnai kegembiraan para pelajar di mana-mana di tanah air west papua. 

Lalu Meskipun demikian mengapa sampai hari ini teriakan free west papua terus menggelora di mana-mana? 
Mengapa simbol bintang Kejora tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan muda-mudi pelajar papua? 
Kemudian yang hari ini kami saksikan bersama mengapa para pelajar ini selalu merayakan kelulusan mereka dengan mencoret/menggambar simbol bintang Kejora di pakaian seragam mereka? 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas penulis ingin menyampaikan sedikit pengalaman dan pengamatan tersendiri dari segi dialekati dan historis dari pada Tanah west papua itu sendiri. 
Hal ini membuktikan bahwa, pengalaman cerita sejarah yang didapatkan pelajar dari turun-temurun oleh Kakek, bapak, dan orang-orang terdahulu yang kemudian saksi sejarah dari beberapa kasus, seperti 6 Juli 1998 Kasus Biak Berdarah, Pada 13 Juni 2001 kasus Wasior Berdarah, peristiwa Wamena berdarah 2003,kasus paniai berdarah 2014, 16 Maret 2006 Penembakan Mahasiswa Uncen dalam aksiTuntutan tutup Freeport MC Mooran. Dan beberapa kasus lainnya yang belum sempat penulis sertakan di sini. 

Dari segi istoris dan problem jelaslah bahwa sejak lahirnya embrio manifesto politik 1 Desember 1961 yang kemudian hanya berselang waktu 18 hari. Mendengar situasi dan kondisi papua seperti ini datanglah Soekarno dengan watak Ekspansionismenya yang tinggi dengan kepentingan Ekopol yang begitu Rakus tidak memikirkan Nasip dan masa depan bangsa west Papua yang Ditandai dengan Kehadiran freeport 7 April 1967 di tanah west papua sebelum penentuan pendapat rakyat (pepera) dilaksanakan pada 14 Juli 1969.Yang artinya sebelum bangsa papua diberikan pilihan Mau bergabung dengan NKRI atau menentukan nasip sendiri lalu Freeport sudah ada di Papua dan fakta sejarah mencatat hal ini. 

Pelaksanaan penentuan pendapat rakyat tidak demokratis sesuai kesepakatan New York Agreement yang di mana dari 22 pada 13 pasa di atur untuk penentuan nasib sendiri bagi bangsa west papua. Namun semua kesepakatan itu diubah oleh militer Indonesia menjadi (Musyawarah mufakat) Dari pengalaman sejarah kelam seperti inilah yang menjadi bahan cerita dari Moyang, leluhur dan pendahulu bangsa west papua itulah yang diturunkan ke anak-anak cucu mereka dari generasi ke generasi terus Berdilektika dan perjuangan papua pun begitu sampai seterusnya. Smapi Kedaulatan Rakyat west Papua Yang dimanipulasi oleh Indonesia, Amerika dan Belanda akan benar-benar Terwujud dan Bangsa papua Merdeka dan berdaulat penuh di atas Tanah nya Sendiri. 




#regards Kamerad. 
Penulis : Yanto

HPMNKENDARI.NEWS
HPMNKENDARI.NEWS humans Freedom

No comments for "KEBUDAYAAN MENCORET BAJU SERAGAM USAI MENDENGAR HASIL KELULUSAN SISWA SMA DI TANAH WEST PAPUAN"